Senyum Ekstradisi

Proses penandatanganan perjanjian ekstradisi Indonesia dengan Singapore sudah berlalu hampir sebulan. Tapi bukan berarti isu ini menjadi terlalu lapuk untuk dibahas sekarang.

Yang membuat isu ini sempat hangat di Indonesia adalah karena perjanjian ekstradisi ini nggak berdiri sendiri begitu saja, tapi datang dalam bentuk paket—bersama penandatanganan persetujuan kerja sama di bidang pertahanan dengan Singapore. Sehingga nggak heran pertanyaan yang kemudian muncul berkisar di daftar berikut:

  1. Akankah perjanjian ini diratifikasi?
  2. Akankah ekstradisi ini benar-benar bisa dilaksanakan?
  3. Akankah koruptor-koruptor yang bermasalah itu bisa tertangkap, ataukah mereka akan lepas sebelum perjanjian ini benar-benar comes into effect?
  4. Dan yang paling penting: siapa yang paling diuntungkan, Indonesia atau Singapore?

Ah, nggak; kalau Anda berpikir saya akan membahas masalah ini panjang lebar, maka Anda salah. Saya hanya tertarik pada pertanyaan nomor 4. Memang hampir semua media Indonesia mempermasalahkan perjanjian ini di nomor 4-nya, tapi nggak sedikit juga teman-teman diskusi saya yang lebih memilih untuk menatap perjanjian ini dengan kacamata positif.

Lalu bagaimana menjawab nomor 4? Saya mendapat ide dari salah seorang teman: bandingkan saja senyum SBY dan Lee Hsien Loong saat menandatangani perjanjian ini di Denpasar, 27 April lalu.


Senyum siapa yang lebih lebar? 🙂

Foto-foto diperoleh dari detikcom.

Explore posts in the same categories: Politik

One Comment on “Senyum Ekstradisi”

  1. abay Says:

    haha…keren don analisa singkatnya. =)


Leave a comment